Demi memuaskan nafsu makan terhadap daging, umat manusia membabat dan meratakan hutan hujan tropis yang berkaitan sangat erat dengan situasi eksistensi dirinya sendiri menjadi tanah peternakan dan pertanian. Sejumlah besar hormon antibiotik diinjeksikan kepada sapi-sapi dan bahan aditif kimiawi serta bahan pengawet ditambahkan pada bahan daging. Oleh karena itu, cuaca berubah tak lazim, lingkungan hidup tercemar, pasokan bahan makan terhambat, dan penyakit peradaban semakin marak dan lain-lain. Untuk itu, sebuah situs bernama The Daily Green, menyerukan kepada khalayak agar mengurangi konsumsi makan daging dan mengedepankan 10 manfaat yang tak terpikirkan. Selamatkan hutan hujan tropis Demi perluasan lahan pertanian dan peternakan, World Wildlife Fund memperkirakan, setiap tahun hutan hujan tropis seluas kota New York mengalami pengrusakan. Sesuai dengan pengumuman PBB, sebanyak 70 persen hutan hujan tropis di sungai Amazon Amerika Selatan telah diratakan dengan tanah dan digunakan untuk mengembala sapi. Penyaringan udara Barangkali Anda pernah mempunyai pengalaman memencet hidung tatkala melewati lahan peternakan. Tidak heran, setiap ekor ternak AS setiap tahunnya memproduksi sekitar 1,4 ton pupuk padat, sama dengan 130 kali lipat yang dihasilkan oleh manusia. Angka ini termasuk babi, ayam dan sapi, namun sapi mendominasi. Pertahankan kebersihan sumber air minum Duapertiga dari sapi sembelihan tumbuh dengan mengandalkan hormon (disebut juga doping), seperti steroid hormon, testosteron, progesterone dan lain-lain. Bahan kimia yang larut di dalam urin sapi itu telah mencemari sumber air bersih, menyeret dan mempengaruhi kemampuan reproduksi katak dan kelompok ikan.
Hemat air Memproduksi sebuah hamburger daging sapi membutuhkan air 600 galon. Akan tetapi, bila kita renungkan angka tersebut, maka ada 1/6 penduduk dunia tidak mendapatkan air yang cukup dan bersih, 2/5 penduduk dunia tidak memiliki kloset. Banyak manusia lebih banyak bahan pangan Sebuah hamburger dengan berat ? pound membutuhkan padi-padian sebanyak kurang lebih 2 pound. Kenapa tidak menggunakan padi-padian sejumlah itu sebagai makanan yang lebih banyak, guna menghidupi lebih banyak manusia? Menurut penelitian, di seluruh dunia ada sekitar 852 juta orang tak mampu memperoleh bahan pangan cukup dan terdapat 200 juta lebih anak balita yang berada dalam kondisi buruk gizi. Kelaparan dan gizi buruk telah menyebabkan puluhan ribu kesehatan keluarga mengalami kerugian, kehilangan kemampuan belajar, berproduksi dan berpenghasilan, bersamaan itu masih harus menanggung biaya pengobatan dan perawatan yang tinggi. Cegah perubahan cuaca Ketika berbincang mengenai perubahan iklim, ilmuwan menyebutnya, “Hamburger adalah Hummer-nya makanan” (red.: hummer di sini bermakna sangat populer). Dalam 1 minggu jika hidangan salad buah dapat menggantikan iga sapi, maka emisi karbon yang dihemat sama dengan tidak mengendarai mobil. Sesudah mobil, air, listrik dan gas, maka makanan adalah faktor besar ke-3 untuk emisi karbon yang dihasilkan oleh sebuah keluarga pada umumnya. Jika umat manusia menurunkan pemakaian kebutuhan daging yang berjumlah 90 kg/tahun menjadi 53 kg/tahun, maka emisi karbon yang dihasilkan oleh daging akan berkurang sebanyak 44 persen. Perlakukan ternak dengan bijak Kebanyakan kondisi perlakuan ternak dan sapi perah sangat buruk, sehingga ternak-ternak tersebut harus mengandalkan suntikan antibiotik untuk memperpanjang dan mempertahankan kesehatannya. Ilmuwan mengawatirkan laporan aliansi yang menunjukkan terdapat sekitar 70% antibiotik AS adalah digunakan untuk membuat gemuk ternak. Cegah keracunan obat-obatan Selain hormon dan antibiotik, para pengusaha daging untuk memperpanjang masa penyimpanan, pada umumnya menggunakan bahan pengawet kimiawi dan bahan anti pembusukan seperti fosfat, sodium nitrit dan lain-lain. Daging yang setelah diolah memang berwarna merah muda tetapi belum tentu segar dan sehat. Sodium nitrit kemungkinan dengan asam amino membentuk nitrosamines bahan karsinogen penyebab kanker. Dari banyak penelitian menemukan bahwa makanan daging olahan berhubungan dengan penyakit paru-paru dan kanker usus. Ini kemungkinan berkat bahan anti pembusuk seperti sodium nitrit. Turunkan risiko penyakit jantung Membicarakan kesehatan, terlalu banyak mengonsumsi daging, mudah terkena metabolic syndrome. Tekanan darah tinggi, gula darah tinggi dan kolesterol tinggi semuanya disebabkan oleh permasalahan metabolisme. Cara untuk mengurangi penyakit kebocoran pembuluh jantung adalah dengan mengurangi konsumsi daging babi, kambing, sapi dan lain-lain daging yang berwarna merah. Hemat uang Di dalam makanan sehari-hari jenis daging adalah bagian termahal, kenapa tak dikurangi saja, uang yang bisa dihemat bisa ganti untuk dibelanjakan jenis makanan buah dan sayur-sayuran. (Chen Zhenni/The Epoch Times/whs)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About me
- hery yantsa
- bengkulu, bengkulu, Indonesia
- Himafi fkip unib, adalah organisasi naungan kami himpunan mahasiswa fisika fakultas pendidikan. kami disini ada untuk membagikan ilmu dan hal-hal tentang himafi ini.so.. yucan read it and enjoy it...
ni artikel benar ...
BalasHapusemang klo mau ngerubah dunia ya kita harus memulai dari hal yang kecil....
woy her.... padek nian kau .....
BalasHapuscak mano bikin blog to...
....
...
robby