iseng- iseng baca kompas, eh nemuin artikel bagus...
nih buat share ke teman-teman..
dari judul yang saya tulis tentu artikel ini berkenaan dengan mitigasi bencana , khususnya Gempa . Tiga mahasiswa dari universitas sebelas maret (Tatang Kukuh Wibawa, Ali Zakaria, dan Fitrianto) berhasil membuat alat detektor gempa. Penemuan tepat guna ini sangat relevan dengan masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa kita, Indonesia. Dimulai dari gempa mentawai yang disusul Tsunami, dan meletusnya gunung merapi yang beberapa waktu lalu terjadi, sekarang adanya aktivitas vulkanis dari gunung Bromo. weleh-weleh banyak nye bencana awak...
sesuai dengan geografis wilayah negara kita emang sih bencana terlalu dekat dengan kehidupan bangsa kita,( termasuk bencana kelaparan yang dipicu ma antek-antek negara yang nguntil duit rakyat alias KORUPSI). Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng aktif dunia, yakni Lempeng Eurasia, Lempeng India-Australia, dan Lempeng Pasifik, membuat negara kepulauan ini rawan gempa. Hingga kini belum ada alat yang mampu memperkirakan kapan dan di mana gempa akan terjadi.
nah kenapa negara kita yang mengalaminya...... (jangan tanya kenapa tapi bagaimana....)
nah jadi bagaimana alat yang dibuat oleh trio PEBAT (pemikir hebat) ini bekerja...
sederhana mereka hanya mengandalkan bandul sebagai pendektektor ( yah anak SD juga tahu kalo benda yang digantung bisa membuktikan ada gempa) tapi tidak sesedarhan yang kita pikirkan sih...hehehe
mereka menggunakan bandul dan ring . jadi bandul itu bekerja saat terjadi guncangan (shake), semulanya bandul berda didalam ring atau cincin yang mengelilingi bandul. bila gempa terjadi maka bandul akan bergerak dan jika guncangan yang begitu besar (cukup ntuk merobohkan rumah) maka bandul akan menyentuh ring dan teng...teng...teng... bunyi dah alatnya...
namun kesempurnaan alat ini masih kurang menurut saya ( pengamat mood on) karena alat ini mungkin berfungsi sebagai pemberi peringatan untuk gampa yang dapat merobohkan rumah namun sebagai hal dasar manusia yang takut akan kematian, mungkin kita bisa lihat dilingkungan kita saat terjadi gempa mereka sudah keluar rumah padahal gempa itu relatif kecil. sedangkan alat yang dibuat ini akan bekerja saat bandul itu menyentuh ring dengan kata lain jari-jari dari ring sudah ditentukan sekian (ditentukan berdasarkan guncangan yang dapat merobohkan bangunan) . jadi yang mana sense yang paling tepat menunggu detektor berbunyi atau inisiatif.. ( terserah anda menjawabnya...) namaun tidak ada ruginya kita memeiliki alat yang bagus ini hanya dengan Rp.50.000,00 kita dapat memiliki alat detektor gempa . ketimbang nyawa kita yang hilang lebih baik uang yang Rp.50.000,00 yang hilang.( tapi jangan kayak koruptor ngeruk duit aja gawe-annya )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About me
- hery yantsa
- bengkulu, bengkulu, Indonesia
- Himafi fkip unib, adalah organisasi naungan kami himpunan mahasiswa fisika fakultas pendidikan. kami disini ada untuk membagikan ilmu dan hal-hal tentang himafi ini.so.. yucan read it and enjoy it...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan menambahkan komentar anda!!!!